Abdullah Mudzakir, seorang pemuda dari Ungaran, Kabupaten Semarang, berhasil mendapat hadiah sebesar USD 5.000 dari Google karena ia telah berhasil menemukan bug atau celah rentan di Google.
Perjuangannya sebagai white hat hacker atau bug hunter tentu tidak mudah, karena ia memulainya dengan laptop yang dihutangi dari orang tuanya. Ia juga merupakan siswa kelas XII di SMKN 8 Kota Semarang.
“Awal mula ngoding itu dari kelas 9 SMP, iseng saja karena penasaran mikirnya keren gitu. Terus di rumah ada laptop punya kakak, itu laptopnya masih utang. Terus dari situ belajar, otodidak, setiap hari ke angkringan buat wifi-an,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, Sabtu (4/3/2023).
Mudzakir memiliki kemampuan yang luar biasa dalam dunia IT dan coding yang didapatkan secara autodidak. Ia berasal dari keluarga biasa dimana ayahnya seorang guru ngaji dan tilawah, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga yang sesekali menerima pesanan keripik kacang hijau atau tumpi. Setelah menyelesaikan SMP, Mudzakir melanjutkan sekolahnya di SMKN 8 Kota Semarang. Dengan demikian, ia bisa memantapkan kemampuannya di bidang IT dan coding.
“Belajar sendiri, otodidak terus waktu mau lanjut cari sekolah yang ada jurusan codingnya, ternyata di SMK 8 di Kota Semarang. Tapi kebanyakan tetap belajar sendiri, ikut kursus-kursus juga,” jelasnya.
Awalnya, Mudzakir yang merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara, menekuni coding dengan tujuan untuk membuat website atau aplikasi. Namun, karena terlalu rumit, ia akhirnya beralih profesi menjadi bug hunter.
“Awalnya itu belajarnya coding, coba bikin aplikasi atau website atau sistem ternyata rumit minta ampun. Akhirnya sekarang beralih jadi bug hunter lebih enak cari kerawanan atau celah di suatu sistem,” jelasnya
Karena kemampuan yang dimilikinya, Mudzakir menjadi perhatian sebuah perusahaan. Ia mendapat pekerjaan untuk menemukan kebugan di aplikasi atau di sebuah sistem
“Alhamdulillah sekarang sudah kerja sambil sekolah. Kerjanya dari rumah, cari bug semacam itu lah, program pengungkapan kerentanan,” sebutnya.
Tak hanya mampu menembus sistem keamanan Google, Mudzakir juga kerap mengikuti lomba atau sayembara di tingkat nasional atau internasional. Pemuda ini memang dikenal sebagai sosok yang ulet dan tak mau belajar.
“Sering ikut ikut lomba dan sayembara. Terakhir menang nasional itu mengadakan TNI AD tapi juara dua. Ikut cari bug di Apple tapi belum berhasil, memang keamanannya susah sekali kalau Apple itu,” ungkapnya.
Ia berharap mampu bekerja di perusahaan teknologi terkenal dan bermimpi mendirikan perusahaan teknologi internet.
“Tapi tetap penginnya punya perusahaan sendiri. Atau bisa bekerja di perusahaan-perusahaan besar,” tandasnya.
Kepala Sekolah SMKN 8 Semarang, Harti, membenarkan prestasi anak muridnya, Mudzakir, yang menonjol di bidang cyber security.
“Iya benar (dapat penghargaan dari Google), awal tahun 2021. Abdullah Mudzakir menonjol dalam projek maupun prestasi. Sekolah memberi apresiasi pada setiap projek yang dikerjakan oleh setiap siswa pada gelar projek setiap akhir semester,” ujar Harti.
“Sekolah sangat bangga atas prestasinya, menjadi ikon profil siswa SMK N 8 Semarang yang bisa kerja, mandiri, santun dan kreatif sesuai tagline Direktorat SMK. Sesuai visi sekolah yaitu terwujudnya lulusan yang kompeten dan berkarakter IDOLA (inovatif disiplin kolaboratif),” imbuhnya.
Abdullah Mudzakir, seorang remaja berusia 18 tahun dari Ungaran, Kabupaten Semarang berhasil memenangkan hadiah sebesar USD 5.000 dari Google karena berhasil menemukan bug atau kerentanan sistem internet Google. Mudzakir, seorang siswa kelas XII SMKN 8 Kota Semarang, memulai perjalanannya dengan menggunakan laptop pinjaman dari orang tuanya.
Mudzakir, yang berasal dari keluarga yang tidak mampu, belajar secara mandiri sejak kelas 9 SMP dan juga mengikuti kursus-kursus tentang coding. Setelah lulus SMP, ia mendaftar di SMKN 8 Kota Semarang yang memiliki jurusan coding dan fokus pada coding, serta mencoba membuat website atau aplikasi. Namun karena rumit, ia akhirnya beralih menjadi seorang bug hunter atau pemburu bug di sistem internet.
Karena kemampuannya ini, Mudzakir kemudian dilirik oleh sebuah perusahaan untuk mencari bug di aplikasi atau di sistem. Selain itu, ia juga rutin mengikuti lomba atau sayembara di tingkat nasional dan internasional, dan berhasil memperoleh penghargaan dari Google.
Kepala Sekolah SMKN 8 Semarang, Harti, menyatakan bahwa Mudzakir memang menonjol di bidang cyber security dan memberikan apresiasi pada setiap proyek yang telah dikerjakan oleh para siswa di akhir setiap semester. Harti juga mengungkapkan bahwa sekolah sangat bangga atas prestasi Mudzakir dan menjadikannya sebagai ikon profil siswa SMK N 8 Semarang yang mampu bekerja mandiri, santun, dan kreatif.
Mudzakir mengungkapkan impiannya untuk bisa bekerja di sebuah perusahaan teknologi besar di dunia serta bermimpi untuk mendirikan perusahaan teknologi internet