Viral dimedia sosial, Driver Ojol Dipukuli 3 Orang di SPBU Majapahit hingga Bersimbah Darah

Avatar photo

Viral dimedia sosial, Sebuah video yang memperlihatkan seorang driver ojek online (ojol) tengah duduk dengan memar bersimbah darah.

Didalam video tersebut sesekali driver ojek online (ojol) mengelap darah yang keluar dari hidung dengan masker yang masih menutupi wajah dan mulutnya.

Disekitarnya terlihat beberpa orang menghampiri dan terdengar bicara dalam bahasa jawa:

“Sampeyan gak sabar o,” kata salah seorang yang terdengar dalam video tersebut.

Video tersebut diunggah oleh akun IG/terang_media. Menurut keterangan, kejadian tersebut terjadi di SPBU Majapahit, Semarang.

Kronologi Kejadian

Saat di lokasi kejadian, driver ojek online mengenakan jaket hijau yang biasa dikenakan. Ketiga orang lainnya ada yang memakai kaos abu-abu topi hijau tua, sweater Fila hijau tua dan jaket hitam.

Kronologinya adalah sebagai berikut, pelaku yang berjumlah tiga orang tengah antre untuk mengisi bensin, tetapi mereka tidak membawa uang.

Kemudian salah satu orang tersebut langsung pergi untuk mengambil uang ke ATM terdekat. Namun orang tersebut terlalu lama mengambil uangnya.

Akibatnya driver ojol mendahului ketiga orang ini untuk mengisi bensin. Ketiga orang ini berpikir antrian mereka diserobot oleh driver ojol.

Pastinya ketiga orang ini tidak terima dengan sikap Driver ojol. Sangking emosinya, mereka bertiga melayangkan pukulan pada Driver ojol.

“Tragedi pemukulan driver ojek online Gojek di SPBU Majapahit, Semarang, masih dikawal oleh rekan-rekan ojol lintas aplikator semarang. Yaitu, dari visum di RS Bhayangkara sampai pelaporan,” kata akun tersebut.

Akibat dari pemukulan tersebut, wajah dari si Driver okol mengalami luka memar.

Netizen ikut geram dengan kejadian ini. Mereka tak menyangka, mengapa para pelaku tega memukuli korban yang bisa dikatakan tidak muda lagi.

“Geus kolot kitu digebugan ku tiluan, masalahna sepele deuih (sudah tua dipukuli oleh bertiga, masalahnya sepele pula). Tolong jangan ada kata damai,” kata @res***.

“Proses hukum preman cap kambing. Jangan semena-mena terhadap masyarakat,” ujar @hen***.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *